GOJEK memiliki layanan transportasi, pesan-antar makanan, logistik, pembayaran digital, dan layanan untuk para merchant, serta akan terus mendorong ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara lainnya
Pertumbuhan pesat ekonomi digital di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai US$240 miliar pada 2025 (sumber: Laporan Google-Temasek e-conomy SEA 2018). Nilai pertumbuhan ekonomi digital kawasan Asia Tenggara telah melewati nilai PDB lebih dari 100 negara di dunia hanya dalam waktu tiga tahun. Pertumbuhan tersebut didukung dengan meningkatnya jumlah kelas menengah dan arus urbanisasi, serta semakin tingginya jumlah populasi yang dapat mengadopsi teknologi dengan cepat, di mana 90% pengguna internet mengaksesnya melalui smartphone. K epercayaan investor pada kawasan Asia Tenggara juga terus meningkat terbukti dengan jumlah pendanaan yang berhasil dikumpulkan oleh sektor teknologi hingga mencapai US$9,1 miliar pada semester pertama 2018, dibandingkan jumlah pendanaan sepanjang tahun 2017 sebesar US$9,4 miliar.
Indonesia memperbesar peluang pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, tidak hanya karena jumlah populasi, tetapi juga karena ruang pemanfaatan teknologi yang terbuka lebar untuk berbagai produk dan layanan. Saat ini, penetrasi industri ride hailing dan layan-antar makanan online diperkirakan berada pada tingkat 2-3% dari populasi dibandingkan 14% di Tiongkok. Sedangkan, penetrasi pembayaran elektronik juga belum mencapai 1% dibandingkan penetrasi di Tiongkok yang mencapai 15%.
GOJEK telah menjadi contoh utama dan terdepan bagaimana perusahaan teknologi bisa berhasil dalam lingkungan penuh potensi pertumbuhan ini. Data-data berikut menunjukkan perkembangan perusahaan per 31 Desember 2018: