Jakarta, KlikDirektori.com | PT Astra International Tbk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan diantaranya telah memutuskan pemberian dividen tunai sebesar Rp. 214,13 per saham atau dengan total nilai Rp. 8,6 triliun serta menunjuk Djony Bunarto Tjondro sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan yang baru.
Berikut ini beberapa point penting dalam putusan RUPST yang diselenggarakan hari ini, Kamis (25/04) 2019 di Menara Astra Sudirman, Jakarta Pusat, al:
Dividen Tunai dan Laba Ditahan
Menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018 sebesar Rp. 21.672.899.305.709. sebagai berikut:
1) Sebesar Rp. 8.668.743.233.868,2 atau Rp‚ 214.13 setiap saham dibagikan sebagai dividen tunai, termasuk di dalamnya dividen Interim sebesar Rp. 60‚- setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp. 2.429.013.188.400‚ yang telah dibayarkan pada tanggal 31 Oktober 2018, sehingga. sisanya sebesar Rp. 154.13 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp. 6.239.730.045.468,2 akan dibayarkan pada tanggal 24 Mei 2019 kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 8 Mei 2019 pukul 16:00 WIB
2) Sisanya sebesar Rp. 13.004.156.071.840,8 dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan.
Susunan Pengurus
(1) Menerima pengunduran diri:
a. Bapak Takayuki Yoshitsugu sebagai Komisaris Independen Perseroan;
(2) Mengangkat:
a. Bapak Akihiro Murakami sebagai Komisaris Independen Perseroan;
b. Bapak John Raymond Witt sebagai Komisaris Perseroan;
c. Bapak Stephen Patrick Gore sebagai Komisaris Perseroan;
d. Bapak FXL Kesuma sebagai Direktur Perseroan;
(3) Menunjuk:
Bapak Djony Bunarto Tjondro sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan;
dan dengan demikian, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan berubah menjadi sebagai berikut:
Direksi Perseroan
– Presiden Direktur: Prijono Sugiarto
– Wakil Presiden Direktur Direktur: Djony Bunarto Tjondro
– Direktur: Johannes Loman
– Direktur: Suparno Djasmin
– Direktur: Bambang Widjanarko Santoso
– Direktur: Chiew Sin Cheok
– Direktur: Gidion Hasan
– Direktur: Henry Tanoto
– Direktur: Santosa
– Direktur: Gita Tiffani Noer
– Direktur: FXL Kesuma
Dewan Komisaris Perseroan
– Presiden Komisaris: Rudi Setiadharma
– Komisaris lndependen: Muhamad Chatib Basri
– Komisaris lndependen: Sri lndrastuti Hadiputranto
– Komisaris Independen: Akihiro Murakami
– Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale
– Komisaris: Benjamin William Keswick
– Komisaris: Mark Spencer Greenberg
– Komisaris: David Alexander Newbigging
– Komisaris: John Raymond Witt
Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT. Astra Internasional Tbk. memaparkan, “Kinerja Grup cukup baik pada kuartal pertama 2019, didukung oleh peningkatan kontribusi dari bisnis jasa keuangan dan bisnis kontraktor penambangan, serta kontribusi dari bisnis tambang emas yang baru diakuisisi. Untuk periode sepanjang tahun ini, Grup diperkirakan masih akan menikmati kenaikan kontribusi dari bisnis-bisnis tersebut, meskipun masih ada tantangan pada permintaan yang melemah dan persaingan yang ketat di pasar mobil serta penurunan harga komoditas.”
Beberapa pokok intisari kinerja perusahaan juga dipaparkan, al:
• Laba bersih per saham meningkat 5% menjadi Rp129
• Kenakan kontribusi laba dari bisnis jasa keuangan
• Kenaikan volume kontraktor penambangan dan kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi
• Penjualan sepeda motor meningkat 19%, sementara penjualan mobil menurun 5%
• Penurunan harga minyak kelapa sawit mengakibatkan kinerja agribisnis menurun.
Kinerja Group Astra Kuartal Pertama 2019
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada periode ini meningkat 7% menjadi Rp59,6 triliun, dengan pendapatan yang lebih tinggi pada hampir semua segmen bisnis, terutama dari bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi. serta jasa keuangan.
Laba bersih Grup mencapai Rp5,2 triliun, 5% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018.
Nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp3.503 pada 31 Maret 2019, 4% lebih tinggi dibandingkan posisi akhir tahun 2018.
Utang bersih di luar Grup anak perusahaan jasa keuangan, mencapai Rp. 15.2 triliun pada 31 Maret 2019, dibandingkan dengan Rp 13‚0 triliun pada 31 Desember 2018, terutama karena investasi Grup di GOJEK. Anak perusahaan Grup segmen jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp46.7 triliun pada 31 Maret 2019, dibandingkan dengan Rp 47‚7 triliun pada akhir tahun 2018.
Aksi Korporasi Terbaru
Pada bulan Februari 2019, sebagai bagian dari kolaborasi antara Grup dan GOJEK‚ sebuah perusahaan patungan dibentuk untuk memberikan dukungan manajemen armada untuk sislem transportasi online GOCAR di Indonesia. Kolaborasi strategis ini dilakukan menyusul tambahan investasi ekuitas US$100 juta oleh Grup di GOJEK pada bulan Januari 2019, sehingga total investasi Grup di GOJEK menjadi US$250 juta.
Prospek Bisnis
Kinerja Grup Astra cukup baik pada kuartal pertama 2019, didukung oleh peningkatan kontribusi dari bisnis jasa keuangan dan bisnis kontraktor penambangan, serta kontrlbusi dari bisnis tambang emas yang baru diakuisisi. Untuk periode sepanjang tahun ini, Grup diperkirakan masih akan menikmati kenaikan kontribusi dari bisnis-bisnis tersebut, meskipun masih ada tantangan pada permintaan yang melemah dan persaingan yang ketat di pasar mobil serta penurunan harga komoditas. (pr)