Jakarta, KlikDirektori.com | Pembangunan ekonomi hijau semakin diperkuat menjadi salah satu dari 6 (enam) pilar transformasi ekonomi.
Upaya mewujudkan ekonomi hijau dilaksanakan melalui aksi pembangunan rendah karbon dan tahan iklim yang menjadi tulang punggung pelaksanaan ekonomi hijau dalam transisi ekonomi, yaitu model pembangunan ekonomi yang mensinergikan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan melalui pembangunan yang lebih berwawasan lingkungan. kegiatan ekonomi ramah lingkungan, menciptakan lebih banyak pekerjaan hijau dan meminimalkan dampak peningkatan laju emisi GRK.
Dengan demikian, pertumbuhan pembangunan dilakukan dalam koridor menjaga daya dukung lingkungan dan kualitas lingkungan, serta dalam upaya menghadapi perubahan iklim.
KLIK Direktori | Direktori KBLI
Pendirian Badan Usaha / Hukum
Dalam perencanaan, implementasi nyatanya adalah pengesahan RPJMN 2020-2024 sebagai RPJMN hijau pertama (pencantuman indikator emisi GRK yang setara dengan indikator ekonomi lainnya sebagai indikator utama pembangunan), yang kemudian dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah. .
Ada 2 (dua) indikator penurunan emisi dan intensitas emisi GRK yang telah dicapai yaitu penurunan emisi GRK mencapai 25,51 persen pada tahun 2020 dari target 27,3 persen pada tahun 2024, dan intensitas emisi GRK yang mencapai 32,08 persen pada tahun 2020 dari 31,6 persen. dari target penurunan intensitas emisi GRK pada tahun 2024.
Pembangunan rendah karbon menitikberatkan pada upaya penurunan laju emisi GRK pada sektor prioritas, yaitu energi, lahan, industri, limbah, pesisir, dan kelautan. Transisi energi sebagai salah satu isu prioritas dalam mewujudkan ekonomi hijau dan rendah karbon dilaksanakan melalui pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) serta Peningkatan efisiensi dan konservasi energi.
Jasa Design & Pengembangan Website
Jasa Pembuatan Aplikasi Mobile
Selain itu, pembangunan rendah karbon sebagai upaya mewujudkan ekonomi hijau juga didukung dengan penerapan ekonomi sirkular untuk meminimalkan penggunaan sumber daya dan timbulan sampah, menjaga efisiensi material dan bersifat regeneratif, serta penerapan investasi hijau untuk mencapai target. transisi dan transformasi ekonomi, melalui perbaikan regulasi, skema pendanaan dan keberlanjutan penelitian dan teknologi hijau.
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap iklim ekstrim bahkan perubahan iklim, pemerintah juga fokus pada pembangunan yang tahan iklim.
Ada 4 (empat) sektor utama yang perlu diperkuat, yaitu: kesehatan, pertanian, sumber daya air, dan pesisir dan kelautan. Pemerintah telah menerbitkan dokumen Kebijakan Pembangunan Ketahanan Iklim 2020-2025 yang memuat daftar aksi dan lokasi ketahanan iklim, kebijakan kelembagaan, pendanaan, serta kerangka pemantauan dan evaluasi. Target pengurangan kerugian PDB akibat bencana iklim juga menjadi salah satu target dalam prioritas pembangunan RPJMN 2020-2024. (Bappenas)
– Kumpulan Berita & Info Terkini
Penulisan & Publikasi Profil Perusahaan, Produk, dll
Jual, Beli & Sewa Properti Indonesia