• Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence – AI) akan mempercepat laju peningkatan inovasi sebesar 1,7 kali dari sebelumnya dan peningkatan produktivitas karyawan hampir 2 kali lipat di Indonesia pada tahun 2021.
• Organisasi di Indonesia perlu fokus terhadap peningkatan kesiapan penggunaan AI, khususnya investasi pada strategi dan dimensi data untuk memastikan keberhasilan penggunaan AI dalam skala nasional.
Jakarta, KlikDirektori.com | Inovasi dan produktivitas merupakan kunci peningkatan daya saing sebuah negara. Di era teknologi saat ini, setiap perusahaan merupakan perusahaan perangkat lunak, dan setiap interaksi yang kita lakukan terjadi secara digital. Agar dapat terus bertahan dan bahkan bersaing di era yang kompetitif ini, salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan para pelaku usaha adalah segera mengadopsi teknologi Artificial Intelligence (AI) agar terus berinovasi memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis. Hal tersebut diungkapkan oleh Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia pada acara Media Briefing Microsoft Innovation Summit di Hotel Shangrila, Jakarta hari Selasa (26/03) 2019 saat mendiskusikan hasil temuan dari penelitian bertajuk Future Ready Business: Assessing Asia Pacific’s Growth Potential Through AI, studi hasil kerja sama Microsoft Indonesia dengan IDC.
Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Pasifik dengan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, mempertahankan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. Prediksi pemerintah menyebutkan, potensi market size ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 yang mencapai USD100 miliar. Ekosistem digital Indonesia juga semakin diperkokoh dengan adanya ekspansi perusahaan rintisan lokal di luar negeri, meningkatnya investasi untuk industri kreatif serta peningkatan jumlah UMKM, untuk memenuhi permintaan konsumen yang juga semakin tinggi akan kehadiran layanan produk dan jasa pelaku usaha.